Beberapa Alasan Mengapa Seorang Surveyor Geodesi adalah pasangan idealmu
Siapa bilang orang Teknik itu terlalu kaku, tidak bisa diajak bercanda, nggak asyik, dan bahkan yang lebih parah lagi, maho karena kebanyakan cowoknya. Tapi percayakah kamu, kalau orang Geodesi justru adalah kriteria pasanganmu yang ideal? Berikut adalah beberapa alasan mengapa Surveyor Geodesi adalah kriteria pasangan idealmu/
1. Kamu Tak Perlu Takut Kehilangan Arah, Bersamanya Kamu Tak Akan Pernah Tersesat
Sumber : http://static3.depositphotos.com
Arah adalah makanan utamanya sehari-hari. Karena sudah jadi tugas utamanya untuk membuat sebuah peta, bagaimana bisa dia kehilangan arah ketika membuat peta yang dituntut informatif adalah bagian dari misinya? Tuntutan utamanya adalah memberikan informasi spasial seakurat mungkin dan sepresisi mungkin. Kamu taukan GPS yang dipasang-pasang di hp mobile dan di dasboard kendaraan?.. itu belum seberapa. GPS yang lebih rumit dan seakuratpun dari GPS Navigation, GPS Mapping sampe GPS Geodetic Surveyor Geodesilah ahlinya. Arah sejauh manapun makanan kami sehari-hari, gunung laut angkasa kami lalui dengan rasa tangung jawab dan setia kepada tugas (apalagi sama kamu 😜) Jangan takut kami selingkuh karena selama perjalanan kami hanya ditemani alat : - Darat : TS, Automatic Level, GPS dan Laser Scanner - Laut : Echosounder - Udara : UAV Drone / Lidar Jangankan untuk melalui jalan yang sudah ada, untuk membuat jalan baru pun Surveyor Geodesi adalah motor penggerak awalnya. Bagaimana mungkin dia akan tersesat ketika main job nya dia adalah penentuan posisi? Bisakah kamu membayangkan ketika orang seperti itu adalah nahkoda di bahtera rumah tanggamu? 2. Dia Selalu Memperhatikan Hal Sekecil Apapun Dalam pekerjaan lapangan, umumnya yang dituntut dari seorang Surveyor Geodesi adalah seberapa teliti hasil pengukuran yang sudah dilakukan bersama timnya. Kesalahan sudut sebesar 1 detik saja bisa menyebabkan akurasi tidak tepat atau meleset dari yang seharusnya. Memang benar tak ada gading yang tak retak, begitu juga ketika melakukan kegiatan pemetaan pasti selalu mengandung kesalahan. Akan tetapi kesalahan tersebut masih bisa direduksi jika masuk klasifikasi tertentu, bukan berarti lantas kita membenarkan yang salah akan tetapi mereka selalu berusaha untuk mencari solusi dari tiap tiap permasalahan yang mungkin ditemukan dalam kehidupan dan pekerjaan mereka. Toh, sebenarnya tidak semua kesalahan bisa kita reduksi, jika ada beberapa kesalahan yang masuk kategori fatal hal tesebut tetaplah tidak bisa dipertahankan. Keakuratan data dan ketelitian adalah prinsip utamanya, bayangkan saja bagaimana sebuah gedung pencakar langit bisa kokoh berdiri tegak lurus tanpa mereka lakukan pengamatan? bagaimana jadinya jika mereka salah menentukan posisi sedikit saja ketika sedang ada pekerjaan piping di laut lepas? Hal yang rumit saja mereka perhatikan, apalagi kamu. 3. Pekerjaannya Memang Terkadang Memaksa Kalian Berpisah Agak Lama, Tapi Percayalah Orang Geodesi Itu Setia Sudah digariskan, bahwa pekerjaan orang Geodesi adalah Survey dan Pemetaan yang mana sudah barang tentu pekerjaannya pun terkadang memaksanya harus berpisah dalam waktu yang agak lama dengan orang terdekatnya. Tapi kamu tidak perlu khawatir, orang Geodesi itu setia. Sejauh apapun kakinya melangkah, pasti akan berakhir juga kembali padamu. Seperti analogi poligon tertutup, dirimu sudah seperti poligon tertutup baginya, tempat dimana hatinya berawal dan berakhir.
dan ingat... seorang Surveyor Geodesi lebih mengutamakan ngintip teropong lensa ketimbang mengintip janda yang lagi mandi.. hhee..
Sumber : http://static3.depositphotos.com 4. Jika Jarak Yang Menjadikanmu Perkara, Itu Bukan Masalah Bagi Surveyor Geodesi Terkadang hubungan seseorang kandas “hanya” disebabkan masalah sepele, jarak. Jarak yang terlalu jauh diantara sepasang kekasih bisa menyebabkan bumbu-bumbu kecil pertengkaran yang makin lama makin membesar. Tapi kamu tidak perlu takut akan hal itu, karena bagi orang Geodesi jarak adalah perkara yang sudah biasa dihadapinya. Jarak adalah makanan sehari-hari bagi mereka.
Jangankan cuman ratusan kilometer, orang Geodesi bisa mengatasi jarak 20.000 km lebih, seperti jarak dari satelit GPS ke receiver di permukaan bumi. Jika dalam keilmuan Geodesi jarak terdekat diantara dua objek adalah garis lurus diantaranya, beda halnya dengan hubungan manusia. Jarak terdekat diantara kedua insan manusia adalah senyuman, tersenyumlah karena itu bisa memperpendek jarak diantara keduanya. Sekali lagi, orang Geodesi sudah terbiasa menangani jarak, mereka pun bisa merasakan objek dari kejauhan tanpa menyentuh fisiknya dengan teknologi penginderaan jauh. Sekali lagi, jika jarak yang biasanya menjadikan kita sebagai perkara, hal tersebut bukanlah masalah bagi mereka, Surveyor Geodesi.
5. Geodesi Tidak Diciptakan Untuk Laki-Laki Manja dan Perempuan Cengeng Seperti kita ketahui, seorang Geodet hampir sebagian waktunya dihabiskan dalam situasi yang memaksa mereka untuk memutar otak lebih keras dari biasanya dan memeras keringat lebih kuat dari sebelumnya.
Dalam pekerjaan sehari-hari seorang Surveyor Geodesi sudah barang tentu akrab dengan segala persoalan yang ada di lapangan. Pengambilan keputusan yang tepat sudah mutlak hukumnya, salah langkah sedikit akibatnya bisa fatal. Banyak tuntutan yang harus dia selesaikan dengan sesegera mungkin, Dikejar target dan progress harian sudah menjadi makanan sehari-hari. Bukan hanya itu, faktor kondisi di lapangan pun kadang tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Memang benar kalau Surveyor Geodesi hanya diciptakan untuk perempuan tangguh dan laki-laki yang kuat. Bukan hanya tangguh dan kuat dalam otot, akan tetapi juga tangguh dan kuat dengan otak. Karena bagi mereka, akurasi dalam frasa milimeter adalah sangat berharga. Berikut tadi adalah beberapa alasan mengapa seorang Surveyor Geodesi adalah kriteria pasangan idealmu, Aamiin.